Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Angka Setana pada Solar (Cetane Number)

Angka Setana pada Solar (Cetane Number)

Ritual Mengisi Bahan Bakar
Ritual Mengisi Bahan Bakar
Angka Setana atau CN (Cetane Number) adalah ukuran yang menunjukkan kualitas dari bahan bakar untuk diesel, Dalam mesin diesel angka bahan bakar setana yang lebih tinggi akan memiliki periode pengapian lebih pendek daripada bahan bakar setana bernilai rendah.
Singkatnya, semakin tinggi angka setana akan lebih mudah bagi bahan bakar untuk terbakar dalam kompresi. Dengan bahan bakar yang mudah terbakar maka akan mengurangi ketukan dari mesin diesel, sehingga mesin akan lebih halus. Oleh karena itu bahan bakar yang lebih tinggi setana biasanya menyebabkan mesin untuk berjalan lebih lancar dan tenang . hal ini berbeda bila nilai setananya lebih rendah maka akan terjadi delay sehingga menambah ketukan pada proses pembakaran. (Mohon dibedakan dengan Nilai Octan pada Mesin Bensin) Karena Prinsipnya sangat berbeda jauh, kalau nilai oktan pada bensin itu bahan bakar makain sulit terbakar bila di kompresi).

Nilai Setana 

Nilai Setana dinyatakan dengan angka, dan biasanya mesin diesel bermain diangka CN 40-55. Seperti penjelasan diatas, Bahan bakar dengan setana yang lebih tinggi mengalami keterlambatan pengapian lebih pendek, akan memberikan lebih banyak waktu untuk proses pembakaran bahan bakar akan selesai. Oleh karena itu, mesin diesel high performance akan beroperasi lebih efektif dengan bahan bakar setana yang lebih tinggi .
Di Eropa , nomor setana ditetapkan minimal 38 tahun 1994 dan 40 pada tahun 2000. Pada saat ini standar untuk diesel dijual di Uni Eropa, Islandia, Norwegia dan Swiss diatur dalam EN 590, dengan setana minimal 51. Solar yang bagus (Premium) biasanya memiliki setane setinggi 60.
Di Amerika Utara, sebagian besar negara mengadopsi ASTM D975 sebagai standar bahan bakar diesel mereka dan setanaminimum ditetapkan sebesar 42-45. Beberapa Aditif sering ditambahkan ke dalam bahan bakar untuk memberikan pelumasan, deterjen untuk membersihkan injector bahan bakar dan meminimalkan deposit karbon, dispersan air, dan aditif lainnya tergantung pada kebutuhan geografis dan musim.

Aditif pada Solar

Aditif yang biasanya digunakan dalam solar adalah Alkyl nitrat (2-etilheksil nitrat) dan di ters butil peroksida keduannya digunakan sebagai aditif untuk menaikkan cetane number.
Tabel Bahan bakar
Tabel Bahan bakar

Bio Diesel

Biodiesel yang berasal dari sumber minyak nabati biasanya memiliki nilai setana 46-52, Sedang bahan dari lemak hewan berbasis biodiesel memiliki setana 56-60. Dimetil eter adalah bahan bakar diesel yang potensial karena memiliki nilai cetane tinggi (55-60) dan dapat diproduksi sebagai biofuel.

Solar Di Indonesia

Pada Solar yang dijual dan kita pakai biasanya memiliki
Biosolar memiliki angka setana sekitar 48 min sampai 51 max dengan sulphur 500 ppm
Solar biasa memiliki angka setana sekitar 48 masimal dan sulphur diatas 500ppm
Pertadex memiliki setana min 54 ( biasanya 55-56 ) dengan sulphur 300ppm
Shell Diesel memiliki setana sekitar 48-52  dengan sulphur hanya 50 ppm

Semoga Bermanfaat